Infeksi virus yang sering ditemukan :
1. Demam Berdarah Dengue ( DBD )
2. Varisela ( Cacar Air, Chicken Pox)
3. Morbili ( Campak, Measles, Rubeola)
1. DEMAM BERDARAH/Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
a. Pengertian : Suatu
Infeksi Arbovirus (Arthropod – Borne Virus) Akut, Ditularkan Oleh Nyamuk Species Aedes ( Aegypti &
Albopictus).
b. Etiologi : Virus
dengue dalam kelompok arbovirus b vektor utama penyakit Aedes Aegypti.
c. Patofisiologi :
Virus dengue →tubuh manusia
< gigitan nyamuk a. Aegypty > →bereaksi dgn. Antibodi →kompleks
virus dan antibodi dalam sirkulasi →dilepaskan antihistamin →permeabilitas
dinding pembuluh darah ↑ → plasma pecah melalui dinding endotel →trombositopenia,
haematocrit dan faktor koagulasi ↓.
d. Manifestasi Klinis :
#Masa tunas ± 3 – 15 hari
#Demam tinggi ± 5 – 7 hari
#Ruam timbul 5 – 12 jam sebelum peningkatan
suhu pertama ± 3 – 5 hari
#Nyeri kepala hebat, nyeri di belakang bola
mata, punggung, otot dan sendi disertai rasa menggigil
#Sindrom trias : suhu tinggi, nyeri, ruam
#Perdarahan bawah kulit < ptechie,
ekhimosis, hematoma >
#Epistaksis, hematuri
#Nafsu makan menurun, mual, muntah, diare,
konstipasi
#Tanda-tanda renjatan : sianosis, tekanan
darah turun, gelisah, kulit lembab dan dingin
e. Klasifikasi DHF
- Derajat I : demam disertai gejala tidak
khas, hanya terdapat manifestasi perdarahan ( uji rl + ) cara
uji rl = pasang manset , pompa sampai air raksa mencapai pertengahan sis &
dias, biarkan 5’, lalu buka manset jika ada ≥ 20 petekie di daerah lengan bawah
dgn diameter 2,8 cm dinyatakan +
- Derajat II : derajat i, disertai perdarahan
spontan di kulit / perdarahan lain
- Derajat III: ditemukannya kegagalan
sirkulasi ( nadi cepat, lemah, hipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah ) (
deonge shock sindrom / dss)
- Derajat IV : renjatan berat, nadi tidak
teraba, tensi tidak terukur.
f. Pemeriksaan diagnostik
* DL = Hemokonsentrasi (↑>20 % ) Trombositopenia
<100.000
* Rontgen Thorax = Effusi pleura
g. Penatalaksanaan terapeutik :
Bersifat simptomatis dan suportif
1. Minum
banyak 1,5 – 2 lt/24 jam
2. Antipiretik jika panas
3. Antikonvulsan jika kejang
4. Pemberian cairan per infus, jika px kesulitan minum
Konsep Dasar Askeb.
pada
anak dengan DHF, menurut manajemen 7 langkah H.VARNEY :
Pengkajian
Kaji
keluhan utama= panas, ruam, perdarahan. pemeriksaan lab : hct ↑>20%,
trombo < 100000
Pemeriksaan
fisik : uji RL +, dll
Diagnosa, Masalah, Kebutuhan
DX : An. “X” dgn DHF, masalah =
- Kegagalan sirkulasi / kekurangan
volume cairan
- Perubahan perfusi jaringan perifer
- Perubahan nutrisi
- Hipertermia
Kebutuhan : rehidrasi, dll (sesuai masalah
)
Antisipasi masalah potensial:
- Renjatan, Perdarahan, Shock Hipovolemik,Dll (Sesuai Masalah Yg Terjadi )
Identifikasi kebutuhan segera:
-
Rehidrasi ( Oral / Parenteral ), Dll ( Yg Mengancam Jiwa)
Intervensi: :
- Dx :An “X” dgn DHF, Masalah : kegagalan
sirkulasi
- Tujuan :…ada waktu ( menit / jam)
- Kriteria :… harus terukur
1. observasi TTV jika perlu tiap 1 jam ( rasional….)
2. periksa HCT, HB, Trombosit scr periodik(k/p) tiap 4 jam
3. berikan minum sekitar 2 lt/24 jam
4. kolaborasi untuk terapi ( infus, plasma, dll)
Implementasi:
Sesuai Masalah Yg Terjadi Diikuti Hasil
Pelaksanaan
Evaluasi :
SOAP
2. CAMPAK
- Definisi :
Peny
.infeksi virus akut ditandai dengan 3 stadium yaitu kataral, erupsi &
konvalensi .
- Patofisiologi :
|
Campak |
Sebagai
reaksi terhadap virus maka terjadi exsudat yang serous dan proliferasi sel mononukleus & sel polinuklear selaput lendir nusofaring ,bronkus
&konjungtiva
- Etiologi :
Virus
morbili berasal dari sekret sal pernafasan darah ,urine dari orang yang terinfeksi
.
a. Prodomal (cataral ) :
Demam
,malaise ,batuk ,konjungtivitis ,koriza ,bercak koplik ,berlangsung selama 4 –
5 hari, fotofobia
b. Stadium
Erupsi
Batuk
,Eritema, makula + papula , suhu↑
,perdarahan ringan dibawah kulit ,pembesaran kel. Getah bening .
c. Stadium
Konvalensi
Erupsi
ber – dan meninggalkan bekas ,anorexia .
- Komplikasi:
a. Otitis
media
b. Pneumonia ( kkp anak sering mati)
c. Bronkiolitis
d. Ensefalitis
e. Laringitis obstruksi
f. Buta ( anak , vitamin A)
g. Diare
- Penatalaksanaan Terapeutik ;
Obat simptomatik ; antipiretika, obat
batuk, sedativ, perbaiki KU
- Pengkajian;
Riwayat kesehatan : imunisasi, kontak dgn
Px
Kaji tanda2 virus campak
- Masalah:
a. Kebutuhan nutrisi krn anak mengeluh
anoreksia,..
b. Gangguan suhu tubuh
c. Gangguan rasa aman dan nyaman
d. Resiko terjadi komplikasi
e. Kurangnya pengetahuan ortu ttg penyakitnya
3. POLIOMIELITIS
(ACUTE ANTERIOR POLIOMYELITIS,INFANTILE PARALYSIS,PENY. HEINE & MEDIN )
Definisi
Peny.menular acut yang disebabkan oleh
virus dengan predileksi pada sel antorior masa kelabu sumsum tulang belakang
dan inti motarik batang otak dan akibat kerusakan bagian SSP tersebut akan
terjadi kelumpuhan dan atrofi otot.
Etiologi
Virus Poliomyelitis ; Virus ini dapat hidup
dalam air berbulan-bulan/bertahun .Dapat tahan thd. Banyak bahan kimia
(antibiotika,eter,fenol musnah dng.
pengeringan masa inkubasi 7-10 hari,ada yang 3-35 hari.
Patogenesis
Daerah yang terkena
a. Medula
spinalis terutama kornu anterior
b. Batang
otak pd.nukleu vestibularis dan inti-inti saraf kranial serta formasio
retikularis .
c. Sebelum
Otak tengah (mid brain )
d. Talamus
& hipotalamus
e. Korteks
serebri,hanya daerah motorik
Gx klinis
a. Silent inyection.
Timbul
imunitas
b. Poliomielitis abortif
Mendadak
jam-hari
Gx=malaise,anoreksia,mual,muntah,nyeri
kepala tenggorokan,konstipasi ,demam,nyeri abdomen.
c. Poliomielitis Non Paralitik.
Gx p.abortif,diperberat dgn.nyeri kepala
,mualdan muntah lebih berat ,(+) nyeri otot dan kaku kuduk.
d. Poliomielitis Paralitik
GxPoliomielitis
Non Paralitik disertai kelemahan satu/ lebih kumpulan otot skelet/kranial .Pada
bayi ditemukan paralisis vesika,atonia usus.
Komplikasi :
a. Kontraktur
b. Paralisis
c. Atrofi otot
Pencegahan :
a. Jangan masuk kedaerah epidemi
b. Di
daerah epidemi jangan melakukan “stress” yang berat.(Tonsilektomi,suntikan,pencabutan
gigi)
c. Me
(-) aktifitas jasmani .
d. Imunisasi
Penatalaksanaan :
Medika
- Poliomielitis asimtomatis :tidak perlu
perawatan.
- Poliomielitis abortif :istirahat 7 hari
,follow up2 bln.
- P.Paralitik Non Paralitis :istirahat
mutlak paling sedikit 2 minggu ,pengawasan ketat waspada paralitis pernapasan
terapi kausal ada .
- Fase akut :
Analgetik = nyeri otot
Lokal = pembalut hangat
Antipiretik
=
panas
Retensi urin = kateter
ASUHAN KEBIDANAN
PENGKAJIAN
*Riwayat perawatan
*Pemeriksaan fisik
*Pemeriksaan status NEUROLOGI
*Kaji pola nyeri
*Pengkajian hasil Lab-Likuor
serebrospinalis.
MASALAH :
- perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
- hipertermi
- nyeri
- gangguaan mobilitas fisik
- resiko tidak efektif pola nafas dan jalan
nafas
- kurangnya perawatan diri
- kecemasan pada anak
- resiko penyebaran infeksi
4. VARISELA
Definisi
Penyakit akut, menular yg. Ditandai oleh
vesikel di kulit dan selaput lendir
Etiologi
Herpes Virus Varisela / Virus Varicela
Zoster
Gambaran klinik
Perjalanan penyakit dibagi 2 stadium :
a. Stadium Prodromal :
24 jam sebelum
kelainan kulit timbul terdapat gejala panas, perasaan lemah, anoreksia,
b. Stadium erupsi :
Dimulai papula merah,
kecil yg berubah menjadi vesikel yg berisi cairan jernih lalu berubah keruh
dalam waktu 24 jam. dalam 3 – 4 hari erupsi tersebar mula2 di dada, lalu muka,
bahu dan anggota gerak yg disertai rasa gatal
Varisela sangat mudah menular, melalui
percikan ludah & kontak
Biasanya seumur hidup hanya diderita satu
kali, wanita
hamil yg menderita varicela dlm 21 hari sebelum melahirkan, 17% bayi yg
dilahirkan akan menderita kelainan bawaan :bekas luka dikulit, BBLR,
kelumpuhan, RM, katarak
Penatalaksanaan :
-
Medik : Pengobatan Simptomatik,
Lokal Bedak Salicylat 1%, Jika Ada Infeksi Beri Antibiotika
-
Keperawatan : Gunting kuku agar
pendek, ganti pakaian & alat tenun seseringnya, Jangan Dimandikan Atau
Mandi Pake Larutan Pk 1/1000
Komplikasi :
Pneumonia, Ensefalitis ( Sembuh Dgn Gejala
Sisa : Kejang, Rm,) Dll
Masalah
Gangguan rasa aman & nyaman Resiko
terjadi komplikasi