Minggu, 22 Desember 2013

Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan Infeksi Virus (DHF,Varisela, Morbili)


Infeksi virus yang sering ditemukan :
1. Demam Berdarah Dengue ( DBD )
2. Varisela ( Cacar Air, Chicken Pox)
3. Morbili ( Campak, Measles, Rubeola)

1. DEMAM BERDARAH/Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
a. Pengertian Suatu Infeksi Arbovirus (Arthropod – Borne Virus) Akut, Ditularkan Oleh Nyamuk Species Aedes ( Aegypti & Albopictus).
b. Etiologi Virus dengue dalam kelompok arbovirus b vektor utama penyakit Aedes Aegypti.
c. Patofisiologi :
Virus dengue tubuh manusia < gigitan nyamuk a. Aegypty > bereaksi dgn. Antibodi kompleks virus dan antibodi dalam sirkulasi dilepaskan antihistamin permeabilitas dinding pembuluh darah plasma pecah melalui dinding endotel trombositopenia, haematocrit dan faktor koagulasi ↓.
d. Manifestasi Klinis :
#Masa tunas ± 3 – 15 hari
#Demam tinggi ± 5 – 7 hari
#Ruam timbul 5 – 12 jam sebelum peningkatan suhu pertama ± 3 – 5 hari
#Nyeri kepala hebat, nyeri di belakang bola mata, punggung, otot dan sendi disertai rasa menggigil
#Sindrom trias : suhu tinggi, nyeri, ruam
#Perdarahan bawah kulit < ptechie, ekhimosis, hematoma >
#Epistaksis, hematuri
#Nafsu makan menurun, mual, muntah, diare, konstipasi
#Tanda-tanda renjatan : sianosis, tekanan darah turun, gelisah, kulit lembab dan dingin
e. Klasifikasi DHF
- Derajat I : demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat manifestasi perdarahan ( uji rl + ) cara uji rl = pasang manset , pompa sampai air raksa mencapai pertengahan sis & dias, biarkan 5’, lalu buka manset jika ada ≥ 20 petekie di daerah lengan bawah dgn diameter 2,8 cm dinyatakan +
- Derajat II : derajat i, disertai perdarahan spontan di kulit / perdarahan lain
- Derajat III: ditemukannya kegagalan sirkulasi ( nadi cepat, lemah, hipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah ) ( deonge shock sindrom / dss)
- Derajat IV : renjatan berat, nadi tidak teraba, tensi tidak terukur.
f. Pemeriksaan diagnostik
*   DL = Hemokonsentrasi (↑>20 % ) Trombositopenia   <100.000
*   Rontgen Thorax = Effusi pleura

g. Penatalaksanaan terapeutik :
Bersifat simptomatis dan suportif
1. Minum banyak 1,5 – 2 lt/24 jam
2. Antipiretik jika panas
3. Antikonvulsan jika kejang
4. Pemberian cairan per infus, jika px kesulitan minum

Konsep Dasar Askeb. pada anak dengan DHF, menurut manajemen 7 langkah H.VARNEY :
Pengkajian
Kaji keluhan utama= panas, ruam, perdarahan. pemeriksaan lab : hct >20%, trombo < 100000
Pemeriksaan fisik : uji RL +, dll
Diagnosa, Masalah, Kebutuhan
DX : An. “X” dgn DHF, masalah =
- Kegagalan sirkulasi / kekurangan volume   cairan
- Perubahan perfusi jaringan perifer
- Perubahan nutrisi
- Hipertermia
Kebutuhan : rehidrasi, dll (sesuai masalah )
Antisipasi masalah potensial:
- Renjatan, Perdarahan, Shock Hipovolemik,Dll (Sesuai    Masalah Yg Terjadi )
Identifikasi kebutuhan segera:
- Rehidrasi ( Oral / Parenteral ), Dll ( Yg Mengancam Jiwa)
Intervensi: :
- Dx :An “X” dgn DHF, Masalah : kegagalan sirkulasi
- Tujuan :…ada waktu ( menit / jam)
- Kriteria :… harus terukur
   1. observasi TTV jika perlu tiap 1 jam ( rasional….)
   2. periksa HCT, HB, Trombosit scr periodik(k/p) tiap 4 jam
   3. berikan minum sekitar 2 lt/24 jam
   4. kolaborasi untuk terapi ( infus, plasma, dll)
Implementasi:
Sesuai Masalah Yg Terjadi Diikuti Hasil Pelaksanaan
Evaluasi :
SOAP

2. CAMPAK

- Definisi
Peny .infeksi virus akut ditandai dengan 3 stadium yaitu kataral, erupsi & konvalensi .



- Patofisiologi
Campak
Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi exsudat yang serous dan proliferasi sel    mononukleus & sel     polinuklear selaput lendir nusofaring ,bronkus &konjungtiva

 - Etiologi
Virus morbili berasal dari sekret sal pernafasan darah ,urine dari orang yang terinfeksi .

- Gambaran klinik :

a. Prodomal (cataral ) : 
Demam ,malaise ,batuk ,konjungtivitis ,koriza ,bercak koplik ,berlangsung selama    4 – 5 hari, fotofobia

b. Stadium Erupsi

Batuk ,Eritema, makula + papula , suhu↑  ,perdarahan ringan dibawah kulit ,pembesaran kel. Getah bening .
c. Stadium Konvalensi
Erupsi ber – dan meninggalkan bekas ,anorexia .
- Komplikasi:

   a. Otitis  media
   b. Pneumonia ( kkp anak sering mati)
   c. Bronkiolitis
   d. Ensefalitis
   e. Laringitis obstruksi
   f. Buta ( anak , vitamin A)
   g. Diare


- Penatalaksanaan Terapeutik ;
Obat simptomatik ; antipiretika, obat batuk, sedativ, perbaiki KU
- Pengkajian;
Riwayat kesehatan : imunisasi, kontak dgn Px
Kaji tanda2 virus campak
- Masalah:

   a. Kebutuhan nutrisi krn anak mengeluh anoreksia,..
   b. Gangguan suhu tubuh
   c. Gangguan rasa aman dan nyaman
   d. Resiko terjadi komplikasi
   e. Kurangnya pengetahuan ortu ttg penyakitnya


3. POLIOMIELITIS
(ACUTE ANTERIOR POLIOMYELITIS,INFANTILE PARALYSIS,PENY. HEINE & MEDIN )


Definisi
Peny.menular acut yang disebabkan oleh virus dengan predileksi pada sel antorior masa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motarik batang otak dan akibat kerusakan bagian SSP tersebut akan terjadi kelumpuhan dan atrofi otot.
Etiologi
Virus Poliomyelitis ; Virus ini dapat hidup dalam air berbulan-bulan/bertahun .Dapat tahan thd. Banyak bahan kimia (antibiotika,eter,fenol   musnah dng. pengeringan masa inkubasi 7-10 hari,ada yang 3-35 hari.
Patogenesis
Text Box: 				Virus
					rongga orofaring 
GIT, kelenjar getah bening  regional,
Sistem retikuloendotelial

   Sembuh	   Antibodi	  Imunitas virus

		   Proliferasi virus >>>pembentukan Ab

			Viremia + Gx klinis lain
Daerah yang terkena
a. Medula spinalis terutama kornu anterior
b. Batang otak pd.nukleu vestibularis dan inti-inti saraf kranial serta formasio retikularis .
c.  Sebelum Otak tengah (mid brain )
d. Talamus & hipotalamus
e. Korteks serebri,hanya daerah motorik
Gx klinis
a. Silent inyection.
    Timbul imunitas
b. Poliomielitis abortif
    Mendadak jam-hari
    Gx=malaise,anoreksia,mual,muntah,nyeri kepala tenggorokan,konstipasi ,demam,nyeri abdomen.
c. Poliomielitis Non Paralitik.
    Gx  p.abortif,diperberat dgn.nyeri kepala ,mualdan muntah lebih berat ,(+) nyeri otot dan kaku kuduk.
d. Poliomielitis Paralitik
    GxPoliomielitis Non Paralitik disertai kelemahan satu/ lebih kumpulan otot skelet/kranial .Pada bayi ditemukan paralisis vesika,atonia usus.
Komplikasi :
a. Kontraktur
b. Paralisis
c. Atrofi otot
Pencegahan : 
a. Jangan masuk kedaerah epidemi
b. Di daerah epidemi jangan melakukan “stress” yang berat.(Tonsilektomi,suntikan,pencabutan gigi)
c. Me (-) aktifitas jasmani .
d. Imunisasi
Penatalaksanaan :
Medika
- Poliomielitis asimtomatis :tidak perlu perawatan.
- Poliomielitis abortif :istirahat 7 hari ,follow up2 bln.
- P.Paralitik Non Paralitis :istirahat mutlak paling sedikit 2 minggu ,pengawasan ketat waspada paralitis   pernapasan terapi kausal ada .
- Fase akut :
   Analgetik     = nyeri otot
   Lokal          = pembalut hangat
   Antipiretik   = panas
   Retensi urin = kateter


ASUHAN KEBIDANAN
PENGKAJIAN
*Riwayat perawatan
*Pemeriksaan fisik
*Pemeriksaan status NEUROLOGI
*Kaji pola nyeri
*Pengkajian hasil Lab-Likuor serebrospinalis.
MASALAH :
- perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
- hipertermi
- nyeri
- gangguaan mobilitas fisik
- resiko tidak efektif pola nafas dan jalan nafas
- kurangnya perawatan diri
- kecemasan pada anak
- resiko penyebaran infeksi


4. VARISELA
Definisi
Penyakit akut, menular yg. Ditandai oleh vesikel di kulit dan selaput lendir
Etiologi


Herpes Virus Varisela / Virus Varicela Zoster
Gambaran klinik

Perjalanan penyakit dibagi 2 stadium :
a. Stadium Prodromal :
    24 jam sebelum kelainan kulit timbul terdapat gejala panas, perasaan lemah, anoreksia,
b. Stadium erupsi :
    Dimulai papula merah, kecil yg berubah menjadi vesikel yg berisi cairan jernih lalu berubah keruh dalam waktu 24 jam. dalam 3 – 4 hari erupsi tersebar mula2 di dada, lalu muka, bahu dan anggota gerak yg disertai rasa gatal
Varisela sangat mudah menular, melalui percikan ludah & kontak

Biasanya seumur hidup hanya diderita satu kali, wanita hamil yg menderita varicela dlm 21 hari sebelum melahirkan, 17% bayi yg dilahirkan akan menderita kelainan bawaan :bekas luka dikulit, BBLR, kelumpuhan, RM, katarak
Penatalaksanaan :

-          Medik : Pengobatan Simptomatik, Lokal Bedak Salicylat 1%, Jika Ada Infeksi Beri Antibiotika
-          Keperawatan : Gunting kuku agar pendek, ganti pakaian & alat tenun seseringnya, Jangan Dimandikan Atau Mandi Pake Larutan Pk 1/1000
Komplikasi :

Pneumonia, Ensefalitis ( Sembuh Dgn Gejala Sisa : Kejang, Rm,) Dll
Masalah

Gangguan rasa aman & nyaman Resiko terjadi komplikasi






Tidak ada komentar:

Posting Komentar