Selasa, 14 Januari 2014

PROSES DAN PRAKTEK KIP/K DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Pokok Bahasan

  • Proses dan Praktek Konseling dalam kegiatan Asuhan Kebidanan
  • Perbedaan Konseling dan pemberian Nasehat
  • Proses Konseling
PROSES DAN PRAKTEK KONSELING
Tujuan konseling :
  • Membantu klien memecahkan masalah, meningkatkan keefektifan individu dlm mengambil keputusan
  • Membantu pemenuhan kebutuhan klien
  • Mengubah sikap dan tingkah laku yg negatif menjadi positif (menguntungkan klien)
Fungsi Konseling
  1. Fungsi pencegahan, upaya mencegah timbulnya masalah yg berkaitan dg kebidanan
  2. Fungsi penyesuaian, upaya membantu klien mengalami perubahan bio,psikokultural & lingkungan (adaptasi klien)
  3. Fungsi perbaikan dilakukan ktk tjd penyimpangan perilaku klien/ pelayanan kesehatan  & lingkungan
  4. Fungsi pengembangan ditujukan unt meningkatkan pengetahuan & kemampuan/derajat masyarakat dg peran serta masyarakat
Hasil Pelayanan Konseling Kebidanan >>> kemandirian pasien Yaitu:
  1. Peningkatan kemampuan klien dlm upaya mengenal masalah, alternatif pemecahan, dan menilai hasil (cepat&cermat)
  2. Klien memiliki pengalaman dlm menghadapi masalah
  3. Klien memiliki rasa percaya diri dlm menghadapi masalah
  4. Munculnya kemandirian dlm masalah kesehatan
PRINSIP DASAR KETRAMPILAN KONSELING
Teknik Konseling
  1. Teknik Authoritarian atau Directive proses konseling berpusat pd konselor
  2. Teknik non-Directive atau Conseli Centred Konseli diberi kesempatan memimpin wawancara atas pemecahan masalahnya sendiri
  3. Teknik/ pendekatan Edetic Konselor menggunakan cara yg dianggap paling tepat sesuai dg masalah konseli
Pendekatan Holistik,
Pendekatan yg bersifat menyeluruh thd individu dlm kontak biopsikososial, kultural dan spiritual dlm melaksanakan pendekatan kpd klien scr utuh (Bidan) tanpa memandang latar belakang, agama, suku, bangsa dan ras tetapi sbg manusia yg perlu dibantu.

KETRAMPILAN DASAR KONSELING :
  1. Ketrampilan Dasar Menyimak
  2. Ketrampilan Dasar Leading
  3. Ketrampilan Dasar Memantulkan
  4. Ketrampilan Dasar Merangkum
  5. Ketrampilan Dasar Memperhadapkan
  • KETRAMPILAN MENYIMAK
    • Menunjukkan Perhatian
      • Kontak mata
      • Posture, sikap tubuh (misal:membungkuk ke arah klien dg santai)
      • Gesture, gerak tubuh
      • Verbal Behavior, komunikasi dg kata2
    • Memfrasekan (menyebut ulang berita klien)
      • Tujuan → menguji apakah pemahaman konselor benar
        • Klien : “Bu Bidan, selama hamil ini saya selalu muntah terus setiap hari, terutama pagi hari
        • Bidan : Ibu, setiap hari selama hamil ini muntah terus, terutama pd pagi hari
    • Clarifying
      • Tujuan→ memperjelas bahan berita yg disampaikan oleh klien
        • Bidan : Saya agak bingung, apa yg anda maksud. Saya kurang dapat menangkap kata-kata anda tadi, tolong ulang kembali
    • Perception Checking
      • Mengecek persepsi penangkapan/ pemahaman thd berita
        • Bidan : “Saya ingin menanyakan apakah penangkapan saya betul tentang apa yang anda katakan?”
  • KETRAMPILAN DASAR LEADING
    • Memberi arah upaya mendorong klien mengadakan eksplorasi perasaan / memberi penjelasan lbh lanjut ttg hal-hal yg telah dikatakan
      • Indirect Leading, Pengarahan scr tdk langsung (memberi kesempatan klien memegang tnggung jawab konseling).
        • Bidan : ”Coba diceritakan lbh lanjut ttg ibumu, dapatkah anda memberi gambaran tentang apa yg terjadi ?”
      • Fokusing (pusat perhatian/ memberi fokus), Tujuan mengarahkan pembicaraan pd arah ttt terutama bila klien berbelit-belit.
      • Questioning (mempertanyakan), Bertujuan menolong klien unt memahami diri.
        • Bidan :   “Tolong jelaskan lbh lanjut mengenai hubungan anda dg orang tua?”, “Apa yg anda maksud dg kegagalan?”.

  • KETRAMPILAN DASAR MEMANTULKAN
    • Memantulkan Perasaan
      • Misal: kamu Merasa …., kamu benci …
    • Memantulkan Pengalaman
      • Misal : Kamu tersenyum, tetapi saya merasa bahwa kamu merasa putus asa dan frustasi
    • Memantulkan Isi
      • Misal:
        • Klien: “kata-katanya seperti menyayat saya”
        • Bidan: “Rasanya menyakitkan”
  • KETRAMPILAN DASAR MERANGKUM
    • Misal : kita telah membahas pekerjaan yg paling anda minati, pekerjaan yg berdasar pengalaman yg pali disenangi dan tidak disenangi”….
    • Pedoman Merangkum:
      • Perhatikan topik
      • Kumpulkan ide kunci dan perasaan
      • Tentukan mana yg lebih baik, buat kesimpulan sendiri atau minta klien menyimpulkan
  • Ketrampilan Dasar Memperhadapkan
    • Adalah pengungkapan jujur dan langsung mengakui menunjukkan kpd konseli (mengakui perasaan, melukiskan perasaan, pemberian umpan balik, meditasai, pengulangan, menghubungkan, pemberian informasi).

PEMAHAMAN DIRI PADA BIDAN

MELIPUTI DARI :

  1. Memahami Diri Sendiri
  2. Pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dimiliki konselor
  3. Pengaruh Pemahaman diri terhadap KIP/K
  • Memahami Diri Sendiri
    • Tujuan mengetahui dan mengenal siapakah diri kita, apakah persepsi anda dengan orang lain terhadap diri sendiri sama
  • Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yg dimiliki konselor
    • Pengetahuan (kognitif)
      • Kesehatan
      • Masalah Kebidanan dan kandungan
      • Masalah yg berhubungan dg kehamilan, persalinan/ pasca  persalinan
      • Keyakinan akan adat istiadat dan norma tertentu
      • Alat/ metode kontrasepsi
      • Hubungan antar manusia
      • KIP/ K
      • Psikologi
    • Ketrampilan (psikomotorik)
      • Membantu proses persalinan dan berbagai masalah kesehatan
      • Menggunakan alat pemeriksaan tubuh klien
      • Melakukan KIP/K
      • Menggunakan alat bantu visual
      • Mengatasi situasi genting klien
      • Membantu klien membuat keputusan
    • Sikap (Afektif) yang perlu dimiliki seorang konselor (Carl Rogers) :
      • Mempunyai motivasi tinggi menolong orang lain
      • Bersikap ramah, sopan dan santun
      • Menerima klien apa adanya
      • Empati thd klien
      • Membantu dg tulus
      • Terbuka thd pendapat orang lain
    • Pengaruh Pemahaman Diri Terhadap KIP/K
      • Bidan perlu memahami bagaimana menghadapi kecemasan, kemarahan, kesedihan, dan kegembiraan klien
      • Bidan harus tahu bagaimana bersikap (mudah cemas, mudah tersinggung, dsb)

Bidan yg tidak memahami dirinya sendiri akan :




    1. Mengalami kesulitan memahami yg dialami klien


    1. Tidak dpt berkomunikasi dg baik


    1. Kurang dapat menerima klien apa adanya

KOMUNIKASI INTERPERSONAL/KONSELING HUBUNGAN ANTAR MANUSIA


Pendahuluan
Manusia → makhluk sosial
Manusia hanya akan menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa
Jika hidup sendiri = tidak menjadi manusia
Dalam pergaulan hidup, fungsi yang bermacam-macam
Pengetahuan tentang hubungan antar manusia, mendasari interaksi dan komunikasi antar bidan klien dalam pelayanan kebidanan, mempermudah alih pengetahuan, dan modifikasi perilaku klien.


Pengertian
Menurut Hugo cabot dan Josep A kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dg pengaruh psikologinya.

Tujuan
Memanfaatkan pengetahuan  tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia → serasi dan selaras dg ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin di lebih dari dua pihak.

Cara Menumbuhkan hubungan interpersonal
  • Trust
    • Menentukan efektifitas komunikasi
    • Klien Percaya = terbuka
    • Memperjelas pengiriman dan penerimaan komunikasi
Faktor yang memperngaruhi Trust:



    • Menerima berhubungan dg org lain tanpa berusaha mengendalikan, berkomunikasi sbg personal bukan objek
    • Empati memahami org yg tdk mpy arti emosional bagi kita
    • Kejujuranmenyebabkan perilaku dapat diduga (predictable)
  • Sikap Suportif
    • Mengurangi sikap defensif (tdk jujur dan tidak empatis) komunikasi interpersonal akan gagal
    • Org defensif lebih banyak melindungi dirinya
Perbedaan sikap suportif dan sikap defensif :
Sikap suportif :
    • Deskriptif,
    • Orientasi masalah
    • Spontanitas
    • Empati
    • Persamaan
    • Provesionalisme
Sikap defensif :
    • Evaluasi,
    • Kontrol,
    • Strategi,
    • Netralisasi,
    • Superioritas,
    • Kepastian
  • Open Mindedness
    • Terbuka >< dogmatisme
PERBEDAAN SIKAP TERBUKA DAN SIKAP TERTUTUP:
SIKAP TERBUKA
SIKAP TERTUTUP
1.  Menilai pesan secara objektif dengan  menggunakan data-data & keajegan logika
2.  Membedakan dengan mudah,melihat nuansa
3.  Berorientasi pd isi
4.  Mencari informasi pada berbagai sumber
5.  Lebih bersifat provesional & bersedia mengubah kepercayaan
6. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan
1. Menilai pesan berdasar motif pribadi
2. Berfikir simplisis=hitam putih tanpa nuansa
3.Bersandar lebih banyak pd sumber pesan daripada isi pesan
4. Mencari informasi ttg kepercayaan org lain dari sumbernya sendiri, bukan dari sumber kepercayaan org lain
5. Kaku mempertahankan kepercayaannya
6. Menolak, mengabaikan,mendistorsi,menolak pesan yg tdk konsisten dg sistem keprcayaan


Konsep Diri
  • Membayangkan diri kita dg orang lain,dlm benak kita
  • Charles H Cooley= gejala looking-glass self (cermin diri), seakan2 menaruh cermin di depan kita ; atau
    • Membayangkan bgmana kita tampak pd org lain
    • Bgmana org lain menilai penampilan kita
    • Mengalami perasaan dg mengamati diri kita,menyampaikan pd gambaran dan penilaian diri kita
Pengertian Konsep Diri
  • William D Brookspandangan & perasaan kita ttg diri kita, apa yg difikirkan dan yg dirasakan saat itu
  • Anita Taylor(1977)all you think and feel about you,the entire complex of beliefs and attitudes you hold about your self
  • William D Brooks&Philip Emmert(1976)Komponen kognitif (self image) dan komponen afektif(self esteem) berpengaruh besar pd pola komunikasi interpersonal
Faktor yg mempengaruhi konsep diri
  • Orang lain
    • Harry Stack Sullivan(1953)jika kita diterima org lain,dihormati,disenangi krn keadaan kita,kita akn cenderung bersikap menerima diri kita,dan sebaliknya
    • Miyamoto&Sanford M Dornbusch(1956)penilaian org thd diri sndiri dg skala 5 dr yg jelek sampai plg baik ; kecerdasan,kepercayaan diri,daya tarik fisik,kesukaan org lain pd dirinya. Dg skala yg saman menilai org lain
  • Kelompok rujukan (referensi group), setiap kelompok mpy norma tertentu,ada yg mengikat kita& berpengaruh thd pmbentukan konsep diri kita yg disebut kelompk rujukan.Dg melihat kelompk ini, org mengarahkan dan menyesuaikan dirinya dg ciri kelompoknya.
Pengaruh konsep diri pd komunikasi interpersonal

  • Nubuat yg dipenuhi sendiri=cenderung bertingkah laku sesuai dg konsep diri
  • Membuka diri=pengetahuan ttg diri meningkatkan komunikasi& pengetahuan ttg dirinya
  • Percaya diri (self confidence)
  • Selektifitas=konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita krn mempengaruhi kpd pesan apa anda bersedia membuka diri
Teori Johari Windows
Joseph Luft & Harrington Ingham= Bagaimana seseorang berhubungan dg orang lain yg digambarkan dg sebuah jendela matrik 4 sel;
Diri terbuka

(diketahui diri sndiri & org lain)
Diri buta

(Tdk diketahui diri sndiri tetapi diketahui org lain

Diri tersembunyi/rahasia

(Diketahui diri sndiri,tp tdk diketahui org lain)

Diri gelap

(Tdk diketahui diri sndiri maupun org lain)



Secara keseluruhan keempat kuadran ini mencerminkan totalitas diri seseorang, prinsipnya:
  1. Perubahan pd satu kuadran akan mempengaruhi /menyebabkan perubahan kuadran lainnya
  2. Semakin kecil/sempit daerah 1,semakin buruk komunikasi  yg tjd
  3. Meningkatkan komunikasi interpersonal berarti melakukan perubahan diri shg kuadran 1 lbh besar dan lainnya lbh kecil
Bila:
A

1

2

3

4


B

1

2

3

4


Maka:
A=  Adalah individu yang kurang memahami diri sndiri, tingkah lakunya terbatas, perasaan kurang terbuka, kurang luas cara pandang dan variasi hidupnya
B=  Adalah individu yg terbuka terhadap dunia sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan & pikirannya terbuka untuk pengalaman hidup yg menyenangkan,menyedihkan,pekrjaan,dsb. Ia lebih spontan, jujur dan apa adanya terhadap org lain.

Untuk meningkatkan komunikasi interpersonal, kuadran 1 prlu lebih terbuka dg cara:
  1. Membuka diri (shg daerah 3/rahasia lebih mengecil) dangan catatan harus terbuka dan jujur
  2. Mau menerima feed back/umpan balik/kritik(shg daerah 2/buka lebih mengecil)

Setelah mengenali kekuatan & kelemahan diri→org lain akan menyadari siapa saya?? . Pengenalan diri merupakan wahana untuk mencapai tujuan hidup
Jwban atas pertanyaan siap saya, saya ingin menjadi siapa? = beragam sesuai dengan peran yang dimainkannya. Manusia memiliki kemampuan unt mengubah /mengembangkan diri.

Kamis, 02 Januari 2014

ASUHAN PERSALINAN KALA I : PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS

PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN MAKNANYA PADA KALA I PERSALINAN
  • TEKANAN DARAH
  • METABOLISME
  • SUHU
  • DENYUT NADI (FREKUENSI JANTUNG)
  • PERNAFASAN
  • PERUBAHAN PADA GINJAL
  • PERUBAHAN PADA SALURAN CERNA
  • RUBAHAN HEMATOLOGI
  • DOMINASI FUNDUS
  •  POLARITAS
  • KONTRAKSI DAN RETRAKSI
  • PEMBENTUKAN SBR DAN SAR
  • CINCIN RETRAKSI
  • PENIPISAN SERVIKS
  • EMBUKAAN SERVIKS
  • PERDARAHAN
TEKANAN DARAH
  1. Meningkat selama kontraksi disertai peninmgkatan sistolik rata-rata 15 (10-20 mmHg)
  2. Pada waktu-waktu diantara kontraksi, tekanan darah kembali ke tingkat sebelum persalinan
  3. Dengan mengubah posisi tubuh dari ntelentang ke posisi miring, perubahan tekanan darah selama kontraksi dapat dihindari
  4. Nyeri, takut dan khawatir dapat menambah meningkatnya tekanan darah
  5. Maknanya :
    • Untuk mengetahui tekanan darah yang sebenarnya pastikan mengecek     dengan baik pada interval his dg posisi ibu miring kiri
    • jika seorang wanita takut pertimbangkan bukan karena preeklamsi cari tanda lain untuk menyingkirkanya. Beri perawatan dan obat untuk menegakkan diagnose akhir jika preeklamsi belum terbukti
METABOLISME
  1. Selama persalinan metabolisme karbohidrat aerob atau anaerob meningkat dg kecepatan tetap, hal ini mterjadi karena ansietas dan aktifitas otot rangka
  2. Peningkatannya ditunjukkan dg meningkatnya suhu tubuh, nadi, pernafasan, curah jantung, dan cairan yg hilang
  3. Maknanya :
    • Peningkatan TTV akan dibahas dibawah ini. Sedangkan peningkatan curah jantung  dan cairan yang hilang mempengaruhi fungsi ginjal dan perlu mendapat perhatian serta ditindaklanjuti agar tidak terjadi dehidrasi

SUHU

  1. Sedikit meningkat selama persalinan, tertinggi selama dan segera setelah persalinan
  2. Yang dianggap normal adalah meningkat tidak > dari 0,5 °C – 1 °C yang mencerminkan peningkatan metabolisme selama persalinan
  3. Maknanya :
    • Peningkatan suhu tubuh adalah normal, namun jika persalinan berlangsung lama, suhu yg meningkat dapat mengindikasikan         dehidrsai, dan parameter lain harus dicek. Begitu juga pada Ketuban Pecah Dini (KPD) peningkatan suhu tubuh merupakan indikasi infeksi dan menjadi hal yg abnormal
DENYUT NADI (FREKUENSI JANTUNG)
  1. Perubahan yang mencolok selama kontraksi disertai peningkatan selama fase peningkatan, penurunan selama titik pucak sampai frekuensi yg > rendah daripada frekuensi diantara kontraksi, peningkatan selama fase penurunan hingga mencapai frekuensi lazim diantara kontraksi
  2. Penurunan yg mencolok selama puncak his tidak terjadi jika pasien tidur dlm posisi miring, bukan terlentang
  3. Frekuensi denyut nadi diantara his sedikit > tinggi dibanding selama periode menjelang persalinan, hal ini terjadi terjadi karena peningkatan metabolisme selama persalinan
  4. Maknanya: Sedikit peningkatan denyut nadi selama persalinan adalah normal kecuali            jika ada tanda – tanda infeksi.
PERNAFASAN
  1. Sedikit peningkatan frekuensi pernafasan adalah normal selama persalinan dan mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi
  2. Hiperventilasi yang memanjang adalah temuan abnormal dan dapat menyebabkan alkalosis
  3. Maknanya :
    • Sulit untuk memperoleh temuan yg akurat dalam pernafasan  karena frekuensi pernafasan dipengaruhi oleh rasa senang, nyeri, rasa takut dan penggunaan teknik pernafasan
    • Amati pernafasan wanita dan bantu kendalikan untuk menghindari hiperventilasi yang panjang, yang ditandai dengan rasa kesemutan pada ekstremitas dan pusing
PERUBAHAN PADA GINJAL
  1. Poliuria sering terjadi pada persalinan à hal ini terjadi karena peninmgkatan lebih lanjut curah jantung selama persalinan dan peningkatan laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal.
  2. Poluria menjadi berkurang jika mempertahankan posisi telentang selama kehamilan
  3. Sedikit proteinuria (renik, 1+) umum ditemukan pada 1/3 – 1/5 wanita bersalin, tapi keadaan menjadi abnormal jika berubah menjadi 2+.
  4. Maknanya :
    • KK harus dievaluasi tiap 2jam, utk mengetahui distensi juga hrus    dikosongkan untk cegah: (1) Obstruksi persalinan akibat KK penuh/cegah penurunan bagian terendah janin, (2) cegah hipotonia karena penekanan KK             yg lama dan retensi urin pasca partum awal.
    • Sering terjadi pada primipara, pasien anemia, partus lama, mrpkan indikasi         preeklamsia.
PERUBAHAN SALURAN CERNA
  1. Motilitas dan absorbsi lambung terhadap makanan padat jauh berkurang. Bila kondisi ini diperburuk oleh penurunan lebih lanjut sekresi asam lambung selama persalinan, maka saluran cerna bekerja lebih lambat shg waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama. Cairan tidak dipengaruhim dan waktu yg dibutuhkan utk pencernaan dialmbung tetap seperti biasa. Makanan yg dingesti selama periode menjelang persalinan atau fase prodormal atau fase laten persalinan cenderung akan tetap berada didalam lambung selama persalinan
  2. Mual dan muntah umum terjadi selama fase transisi yg menandai akhir fase pertama persalinan
  3. Maknanya :
    • Lambung yg penuh dpt menimbulkan ketidaknyamanan selama     masa transisi. Oleh karenanya wanita dianjurkan utk tidak    makan dalam porsi besar atau minum ketika keinginan timbul guna mempertahankan energi dan hidrasi.
    • Pemberian obat oral tidak efektif selama persalinan. Perubahan saluran cerna timbul sbg respon thdp salah satu atau kombinasi           faktor berikut : CU, nyeri, takut, khawatir, obat atau komplikasi
PERUBAHAN HEMATOLOGI
  1. HB me↑ rata2 1,2 gm/100 ml, selama persalinan dan kembali ke kadar sblm persalinan pada hari I PP jika tidak ada kehilangan darah abnormal
  2. Waktu koagulasi darah ber(-) dan terdapt pe↑ fibrinogen plasma lebih lanjut selama persalinanHitung leukosit
  3. scr progresif me↑ pada kala I ±5000 hingga rata2 15.000 saat pembukaan lengkap. Setelanya tak ada pe ↑ lebih lanjut.
  4. Gula darah me↓ selama persalinan me ↓ drastis pd partus lama dan sulit, karena pe↑ aktifitas otot uterus dan skelet/rangka
  5. Maknanya :
    • Perlu waspada jika wanita tidak anemi krn HBnya masih normal saat partus, yg membuat kita mengabaikan resiko anemi saat intrapartum
    • Perubahan koagulasi darah menurunkan resiko perdarahanj PP wanita normal
    • Pe ↑ hitung leukosit tidak selalu tanda infeksi, perlu dicek jika ada gejala lain yg                         menunjukkan infeksi
    • Uji gula saat intrapartum pd DM kurang akurat
DOMINASI FUNDUS UTERI
  1. Kontraksi bermula dari fundus salah satu cornu dan merembet melintas sampai bawah
  2. Kontraksi paling lama dan kuat di fundus  tetapi mencapai puncak dan mereda secara bersamaan diseluruh bagian
  3. Sebabkan pembukaan serviks
POLARITAS
  1. Keharmonisan neuromuskuler kutub atas dan bawah rahim
  2. Kutub atas berkontraksi kutub bawah berkontraksi sedikit dan membuka Sehingga proses persalinan maju
KONTRAKSI & RELAKSASI
  1. Kontraksi tidak seluruhnya berlanjut,serabut otot tertahan sebagian dari pemendekan kontraksi dan tidak seluruhnya rileks semua (kontraksi & retraksi)
  2. Kontraksi terjadi berirama
  3. His yg adekuat adl his dg frek 2-5x dlm 10’ dg durasi > 40’’
PEMBENTUKAN SAR & SBR
  1. Akhir kehamilan terbagi menjadi 2 segmen
  2. SAR terkait dengan kontraksi,tebal dan berotot
  3. SBR disiapkan untuk pengembangan ,pembukaan serta lebih tipis
  4. SAR & SBR dibatasi oleh itsmus uteri yaitu perbatasan antaracorpus uteri dg canalis servikalis pd uterus yg tdk hamil
  5. SBR dari istmus dan panjang kira-kira 8-10 cm
PENIPISAN CERVIKS
  1. Primigravida ,ostium uteri tetap menutup hingga serviks menjadi datar dan menipis
  2. Multigravida ,lobang ostium akan membuka sebelum penipisan selesai
CINCIN RETRAKSI
  1. Sebuah garis terbentuk sar dan sbr dinamakan cincin retraksi
  2. Fisiologis :sampai pertengahan pusat dan sympisis
  3. Patologis  :mendekati pusat (cincin retraksi bandle)
PEMBUKAAN CERVIKS
  1. Proses pembukaan serviks dari keadaan yang tertutup rapat menjadi lubang yang cukup besar
  2. Primigravida pembukaan 1cm/jam
  3. Multigravida 2cm /jam
  4. Fase laten : kurang dari 4cm saat ini tidak dimasukkan dalam pengawasan karena fase ini berlangsung dalam waktu tidak menentu
  5. Fase aktif trediri dari 3 fase :
    • Akselerasi (3-4cm)
    • Dilatasi maksimal (4-9cm)
    • Deselerasi (9-10cm)
PERDARAHAN
  1. Akibat pembukaan serviks
  2. Pembuluh darah yang halus dalam parietal desidua dan chorion
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
  1. Perubahan psikologis cukup spesifik seiring kemajuan persalinan
  2. Perubahan yg terjadi digunakan utk mengevaluasi kemajuan persalinan pd wanita dan bagaimana ia mengatasi tuntutan terhdp dirinya yg muncul dri persalinan dan tempat ia bersalin
  3. Kondisi psikologis tergantung persiapan dan bimbingan antisipasi yg ia terima selama persiapan hadapi persalinan, dukungan yg diterimanya dan pasangannya, orang terdekat, keluarga, bidan, lingkungan, bayi diharapkan atau tidak. 

KONSEP DASAR ASKEB II PADA IBU BERSALIN

PADA AKHIR PEMBELAJARAN MAHASISWA AKAN MENDAPATKAN:
  • Pengertian persalinan
  • Sebab-sebab mulainya persalinan
  • Tahapan persalinan (kala I,II,III, IV)
  • Tujuan asuhan persalinan
  • Tanda-tanda persalinan
BEBERAPA PENGERTIAN DARI PERSALINAN
  1. Partus, adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
  2. Partus imaturus, adalah proses pengeluaran hasil konsepsi kurang dari > 20 minggu < 28 minggu dengan berat janin antara 500-1000 gram
  3. Partus prematurus, adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup tapi belum aterm (cukup bulan) dg usia kehamilan antara 28-36 minggu dan berat janin antara 1000-2500 gram
  4. Partus postmaturus/serotinus,  adalah partus yg terjadi pada usia kehamilan 40-42 minggu
  5. Gravida, adalah wanita yang sedang hami
  6. Primigravidaadalah wanita yang hamil pertama kali
  7. Para, adalah wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable)
  8. Nulipara, adalah wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang viable untuk pertama kali.
  9. Multipara/pleuripara, adalah wanita yang pernah melahirkan bayi yang viable untuk beberapa kali
  10. Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin viabel, berat janin < 500 gram dan UK < 20 minggu
  11. Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan.
  12. Partus abnormal adalah persalinan dimana bayi dilahirkan pervaginan, dengan cunam, vakum, versi ekstraksi, dekapitasi, embriotomi, dsb
  13. Persalinan/partus normal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
  14. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (bayi, plasenta, selaput ketuban) darirahim ibu, persalinan dianggap normal jika prosesnya terajadi padaUK >37mgg tanpa adanya penyulit
JENIS-JENIS PERSALINAN
  • PARTUS BIASA (NORMAL) Disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dgn tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat serta tidak melukai ibu dan bayi yg umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
  • PARTUS BUATAN Proses lahirnya bayi dibantu dgn tenaga dari luar, misalnya ekstraksi dgn forcep atau operasi section caesarea.
  • PARTUS ANJURAN Pd umumnya persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar. Tetapi tidak sedemikian, kadang-kadang persalinan tidak dimulai dgn sendirinya, tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.


TEORI TENTANG SEBAB-SEBAB MULAINYA PERSALINAN (FENOMENA PERSALINAN):


  1. TEORI PENURUNAN HORMON
    Satu sampai 2 minggu sebelum persalinan mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron mengakibatkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim
  2. TEORI OXYTOCIN
    Pada akhir kehamilan kadar oxcytocin berkurang, oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim
  3. KEREGANGAN OTOT-OTOT
    Pada akhir kehamilan kadar oxcytocin berkurang, oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim
  4. PENGARUH JANIN
    Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-ruoanya juga memegang peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa
  5. TEORI PROSTAGLANDIN
    Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua diperkirakan menjadi salah satu penyebab permulaan persalinan
  6. TEORI PLASENTA MENJADI TUA
    Plasenta fungsinya menjadi menurun sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun berdampak pada timbulnya kontraksi uterus
  7. TEORI DESTENSI RAHIM
    Akibat uterus yang meregang terjadi iskhemia otot-otot rahim akhirnya terjadi gangguan sirkulasi ueteroplasentair
  8. TEORI IRITASI MEKANIK
    Plexus frankenhauser ditekan dan digeser oleh kepala janin akibatnya terjadi kontraksi uterus
  9. TEORI HYPOKRATES
    Nutrisi yang menurun menyebabkan fungsi plasenta juga menurun sehingga hasil konsepsi dikeluarkan
TAHAPAN PERMULAAN PERSALINAN
  1. Lightening atau settling atau droping yaitu kepala turun memasuki PAP terutama pada primigravida
  2. Perut kelihatan lebih besar, fundus uterus turun
  3. Perasaan sering kencing (Polakisuria) karena kandung kencing tertekan oleh bagian terendah janin
  4. Perasaan sakit perut dan pinggang oleh karena adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut “False Labour Pains”
  5. Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (Bloody Show)
PROSES PERSALINAN TERDIRI DARI 4 KALA :
  1. Kala I atau pembukaan, Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan cervix menjadi lengkap
  2. Kala II atau pengeluaran, Dimulai pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi
  3. Kala III atau kala uri, Dimulai lahirnya bayi sampai lahirnya placenta
  4. Kala IV atau kala nifas, Mulai dari lahirnya placenta sampai 1-2 jam
KALA I ATAU KALA PEMBUKAAN
  1. Inpartu dimulai dengan keluarnya lendir bercampur darah (Bloody Show) karena servix mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement) yang tadinya ostium uteri eksternum berupa suatu lubang dengan beberapa milimeter menjadi lubang yang dapat dilalui anak (± 10 cm) atau pembukaan lengkap
  2. Kala I dibagi 2 fase yaitu ; Fase Latent dan Fase Aktif
  3. Fase Latent meliputi : Pembukaan servix < 3 cm, Servix membuka secara perlahan-lahan,  Fase laten tidak > 8 jam pada primi dan 6 jam pada multi
  4. Fase Aktif berlangsung selama 6 jam dan dibagi 3 periode :
    • Akselerasi (percepatan), berlangsung 2 jam, pembukaan bertambah cepat    dari 3-4 cm
    • Dilatasi maksimal (kemajuan maksimal), selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat dari 4-9 cm
    • Deselerasi (kurangnya kecepatan), berlangsung lambat dalam 2 jam,  sampai pembukaan menjadi lengkap
PERUBAHAN PADA UTERUS DAN JALAN LAHIR DALAM PERSALINAN
  1. Pada kehamilan yang lanjut uterus terbagi menjadi :
    • SEGMENT ATAS RAHIM (SAR) / Corpus Uteri
    • SEGMENT BAWAH RAHIM (SBR) / Isthmus Uteri
  2. Pada persalinan :
    • SAR : Peranan akltif, Dinding tebal, Berkontraksi mendorong anak  keluar
    • SBR : Peranan Pasif, Dinding makin tipis dan regang, Relaksasi dan dilatasi (servix) menjadi saluran tipis dan regang
PERUBAHAN PADA UTERUS DAN JALAN LAHIR DALAM PERSALINAN

  1. Batas antara SAR dan SBR semakin jelas/”Lingkaran Retraksi Fisiologis”
  2. Bila SBR sangat diregang menjadi lingkaran retraksi lebih jelas dan naik mendekati pusat disebut “Lingkaran Retraksi Patologis/Lingkaran Bandl” sebagai ancaman rebekan rahim, terjadi jika bagian depan anak tidak dapat maju karena CPD/Cephalo Pelvix Disproportion, yang terlebih dulu didahului oleh RUI (Ruptura Uteri Iminent)
  3. PERUBAHAN PADA CERVIX :
    • PENDATARAN (EFFACEMENT), pemendekan dari kanalis servikalis, semula saluran yg panjangnya 1-2 cm menjadi suatu lubang dengan pinggir yg tipis.
    • PEMBUKAAN, Pembesaran dari ostium uteri eksternum yg tadinya berupa lubang dengan diameter beberapa mm menjadi lubang dengan diameter 10 cm. 

MEKANISME PERSALINAN PRESENTASI BELAKANG KEPALA
Dibagi beberapa tahap: Turunnya kepala, Fleksi, Putaran paksi dalam, Ekstensi, Putaran paksi luar, Ekspulsi
  1. TURUNNYA KEPALA, MASUKNYA KEPALA DALAM PAP (PINTU ATAS PANGGUL).
    • Pada primigravida terjadi bulan terakhir dari kehamilan sedangkan pada multigravida baru terjadi pada permulaan persalinan.
    • Masuknya kepala ke dalam PAP biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan  fleksi yg ringan
    • SYNCLITISMUS, sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah jalan lahir yaitu tepat diantara symphisis dan promontorium. Os parietale depan dan belakang sama tingginya
TAHAP MEKANISME PERSALINAN PRESENTASI BELAKANG KEPALA
  1. Majunya Kepala, Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah        kepala masuk ke dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada Multigravida sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul terjadinya bersamaan. Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain-lain. Majunya kepala terjadi karena :
    • Tekanan cairan intrauterin
    • Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
    • Kekuatan mengejan
    • Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim
  2. FLEKSI, Keuntungannya diameter sub occyput frontalis 11 cm diganti diameter sub occyput bregmatika 9,5 cm disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir PAP, cervix, dinding panggul atau dasar panggul.
  3. PUTARAN PAKSI DALAM
    • Pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan tepat di bawah symphisis
    • Presentasi belakang kepala dg UUK yang akan memutar kedepan kebawah symphisis
    • Mutlak diperlukan sebagai usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan jalan lahir
    • Putar paksi dalam tidak akan terjadi sebelum kepala sampai Hodge III (spina iskhiadika) kadang-kadang setelah kepala sampai dasar panggul
  4. EKSTENSI, Setelah putar paksi selesai dan kepala sudah didasar panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan atas, sehingga kepala harus megadakan ekstensi untuk melaluinya. Kalau tidak terjadi ekstensi kepala akan tertekan pada perineum dan menembusnya. Sub Ocxyput menjadi pusat pemutaran (HYPOMOCHLION)..
  5. EKSPULSI, Setelah bahu depan sampai dibawah symphisis dan menjadi HYPOMOCHLION untuk kelahiran bahu belakang kemudian bahu depan menyusul dan seluruh badan anak lahir.
KALA II (PENGELUARAN JANIN)
Adalah kala dimulai ketika pembukaan lengkap dan berakhir dengan lahirnya seluruh badan janin.
  1. Tanda dan gejala kala II
    • His terkorodinir, kuat, cepat, dan lebih lama ± 2-3 menit sekali
    • Ibu ingin mengejan atau meneran
    • Perineum menonjol
    • Vulva dan anus membuka
    • Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
    • Kepala telah turun didasar panggul
  2. Diagnosis pasti persalinan bila saat dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan:
    • Pembukaan lengkap
    • Kepala terlihat pada introitus vagina
    • Kala II pada primi 1- 1½ jam
    • Kala II pada multi ½-1 jam
KALA III/KALA URI
Adalah kala yang dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya placenta
  • Tanda-tanda pelepasan plasenta :
    • Bentuk uterus menonjol diatas symphisis, bundar/globuler dan keras
    • Tali pusat memanjang
    • Keluar darah tiba-tiba
  • CARA LEPASNYA PLACENTA :
    • SCHULTZE
      • Pelepasan plasenta dimulai pada bagian tengah plasenta
      • Cara yang paling sering dijumpai
      • Perdarahan tidak ada sebelum plasenta lahir dan banyak setelah plasenta lahir
    • DUNCAN
      • Pelepasan plasenta dimulai dari pinggir plasenta
      • Sering terjadi pada plasenta letak rendah
      • Darah akan mengalir keluar antara selaput ketuban
    • Lepasnya plasenta berkisar 30 menit atau ½ jam sesudah anak lahir
KALA IV (KALA 2 JAM POST PARTUM)
Kala IV adalah masa 2 jam setelah plasenta lahir

TUJUAN ASUHAN PERSALINAN
  1. Adanya kemajuan persalinan normal, ibu dan janin baik
  2. Ekspresi klien puas baik verbal atau non verbal
  3. Ungkapan klien kooperatif selama persalinan
  4. Status hidrasi adekuat
  5. Ibu mampu beradaptasi terhadap keadaannya
  6. Distensi kandung kencing tidak terjadi
  7. Adanya partisipasi dukungan antara keluarga dan petugas kesehatan
  8. Sirkulasi utero plasentair lancer
  9. Ibu merasa nyaman
TANDA-TANDA INPARTU
(MOCHTAR, R, 1990)
  1. His datang lebih kuat, sering dan teratur, his adekuat dan harus teratur. Minimal 2 kali tiap 10 menit dan berlangsung selama 40 detik. Nyeri memancar dari pinggang keperut bagian bawah.
  2. Uterus mengeras saat kontraksi, sehingga tidak didapatkan cekungan lagi bila dilakukan tekanan fundus dengan ujung jari (Fundal Dominant).
  3. Peac meaker his pada cornu uteri kanan dan kiri.
  4. Servix membuka, keluar darah bercampur lendir yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada servix.
  5. Kadang- kadang ketuban pecah dengan sendirinya (secara alami/urtificial, atau buatan/amniotomi).
  6. Pada pemeriksa dalam penipisan dan pembukaan servix sekurang-kurangnya 3 cm.