Senin, 23 Desember 2013

ASMA DAN KEHAMILAN

 Sistem Pernapasan Manusia




DEFINISI

Asma adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas.

ETIOLOGI :
- Kontraksi otot di sekitar bronkus sehingga terjadi penyempitan jalan nafas.
- Pembengkakan membran bronkus.
- Terisinya bronkus oleh mukus yang kental.




ASMA DIBAGI ATAS DUA KATEGORI :





1. Ekstrinsik atau alergi yang disebabkan oleh alergi seperti debu, binatang, makanan, asap (rokok) dan obat-obatan.
2. Intrinsik atau nonalergi yang disebabkan oleh udara dingin, infeksi saluran pernafasan, latihan fisik, emosi dan lingkungan dengan polusi.

PATOFISIOLOGI

ENDOCRINE
Terjadi perubahan pada level estrogen, progesterone dan kortisol. Dimana hormone estrogen meningkat tinggi pada trimester pertama, peningkatan estrogen merangsang pembentukan sel darah merah terjadi kenaikan volume darah untuk memperdarahi uterus dan janin. Progesteron meningkat pada trimester pertama,
peningkatan ini menstimulasi pusat pernafasan dan relaksasi otot polos vascular. Namun progesterone tidak menyebabkan relaksasi otot polos bronchus.


ENDOCRINE (PROGESTERON) MENINGKAT >>>> MENSTIMULASI PUSAT PERNAPASAN

KARDIOVASKULAR
Volume darah meningkat sebagai respon dari peningkatan plasma volume dan sel darah merah. Peningkatan sel darah merah tidak sebanyak volume plasma yang mengakibatkan anemia. Kardiak Output meningkat dan denyut jantung bertambah 10 -20 denyut per menit. Range perubahan kardiak output ini berkisar 30-60% yang artinya perubahan kardiak output ini juga dipengaruhi posisi.

KARDIOVASKULAR
Estrogen Meningkat >>>> Merangsang Pembentukan Sel Darah Merah >>>> Volume Darah Meningkat >>>> Kardiac Out Put Meningkat

PERNAPASAN
Perubahan ini meliputi penyesuaian dinding dada, kenaikan diafragma, progesterone menginduksi pusat pernafasan

GEJALA
1) Mengi
2) Sesak napas
3) Dada terasa berat
4) Batuk



KLASIFIKASI ASMA
Tingkat I :
1. Secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fisik dan fungsi paru.
2. Timbul bila ada faktor pencetus baik didapat alamiah maupun dengan test provokasi bronkial di laboratorium.
Tingkat II :
1. Tanpa keluhan dan kelainan pemeriksaan fisik tapi fungsi paru menunjukkan adanya tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
2. Banyak dijumpai pada klien setelah sembuh serangan.
Tingkat III :
1. Tanpa keluhan.
2. Pemeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas.
3. Penderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang kembali.
Tingkat IV :
1. Klien mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi wheezing.
2. Pemeriksaan fisik dan fungsi paru didapat tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
Tingkat V :
1. Status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat medis berupa serangan asma akut yang berat bersifat refrator sementara terhadap pengobatan yang lazim dipakai.
2. Asma pada dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan nafas yang reversibel.

DAMPAK
FETUS :
- Intra uterine growth retardation
- Bayi premature
- Meningkatkan kemungkinan resiko kematian perinatal.
IBU :
- Preeklampsia 3,3%
- Hipertensi selama kehamilan 8%
- Solusio plasenta 2,5%
- Korioamnionitis 10,4%
- Persalinan dengan seksio sesar 26,4%.

PEMERIKSAAN / DIAGNOSA
1. Riwayat
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan fungsi paru
4. Pemeriksaan laboratorium
   a. Spirometri
   b. Gas-gas Darah Arteri
   c. Foto Thoraks

PEMERIKSAAN SPUTUM PADA ASMA

PENCEGAHAN
Gaya hidup yang akan dapat mencegah terjadinya asma :
1. Berhenti merokok (merokok dapat menghentikan beberapa jenis obat pencegah sehingga tidak bisa bekerja dengan baik)
2. Mengetahui dan mengatasi pemicu asma
3. Menurunkan berat badan 


PENANGANAN
Prinsip umum dalam pengobatan pada asma bronchiale :
A. Menghilangkan obstruksi jalan nafas
B. Mengenal dan menghindari faktor yang dapat menimbulkan serangan asma.
C. Memberi penerangan kepada penderita atau keluarga dalam cara pengobatan maupun penjelasan penyakit.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar