Kamis, 02 Januari 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN (POWER)


Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan, meliputi:
  • Power (His dan tenaga mengejan)
  • Passage (ukuran panggul, otot-otot dasar panggul)
  • Passanger (Janin, Plasenta, Air ketuban)
Persalinan dapat berjalan normal (Eutosia) apabila ketiga faktor fisik 3 P dapat bekerja sama dengan baik apa lagi di tambah dg 2 P (Power, Passage, Passanger, Psikis, Penolong).



POWER

-     His (Kekuatan Kontraksi Otot Rahim)
Kontraksi uterus terjadi karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna
-    Sifat-sifat his : Kontraksi simetris, Fundal dominant, Diikuti dengan relaksasi
-    Pada saat kontraksi, otot-otot rahim menguncup, tebal dan lebih pendek sehingga kavum uteri menjadi lebih pendek dan lebikh kecil yang mendorong janin dan kantong amnion kearah SBR dan cervix.
-    His Yang Sempurna Mempunyai Ciri-Ciri:
a.    Kontraksi paling tinggi pada fundus uteri yg lapisan ototnya paling tebal dan puncak kontraksi terjadi simultan diseluruh bagian uterus
b.    Setelah his timbul, otot-toto korpus uteri menjadi lebih pendek daripada sebelumnya yg disebut retraksi
c.    Karena servix tidak punya otot, maka dg adanya his menjadi terbuka dan menipis/tertarik, apalagi jika ada tekanan kepala janin yg keras

  Sifat Lain Dari His:
     a.     Involunter
     b.    Untermitten
     c.     Terasa sakit
     d.    Terkoordinasi
     e.     Simetris
     f.     Kadang pengaruh dari luar (fisik, kimia, psikis)

  Observasi His
a.    Frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu, biasanya permenit atau per 10 menit
b.    Amplitudo/Intensitas : kekuatan his diukur dg mmHg, dalam praktek diukur dg palpasi (kekuatannya, kuat, atau lemah)
c.    Aktifitas His  : Frekuensi x Amplitudo
            contoh :  Frekuensi his 3x10 menit, Amplitudo 50 mmHg, Aktifitas rahim=150 unit M(unit montevideo) 
d.    Durasi His      : lamanya his (40 detik)
e.     Datangnya His : sering, teratur, atau tidak
f.     Interval : masa relaksasi

-    His Yang Sempurna :
a.     Ada koordinasi – Simetris
b.    Dominasi fundus - Amplitudo 40-60 mm Hg
c.     Berlangsung 60-90 detik - Jangka waktu 2-4 menit
d.    Saat relaksasi tonus uterus kurang dari 12 mmHg


-   Penelitian Kekuatan His “CALDEYRO-BARCIA”


a. Otot uterus pada saat relaksasai masih mempunyai tonus dengan tekanan 6-12  mmHg pada tiap kontraksi tekanan tersebut meningkat
b. Pace maker : Pusat koordinasi his yang ada pada uterus, letaknya disudut tuba dimana gelombang his berasal
c. Dari pace maker gelombang bergerak kedalam dan kebawah dengan kecepatan 2 cm/detik mencakup seluruh otot-otot uterus
GBR 1. KONTRAKSI HIS DAN INTERVAL


GBR 2. KONTRAKSI HIS DAN INTERVAL

GBR 3. KONTRAKSI HIS DAN INTERVAL
GBR 4. KONTRAKSI HIS DAN INTERVAL
-       KONTRAKSI DAN RETRAKSI
a.    Otot uterus bersifat unik, saat persalinan kontraksi tidak selamanya berlangsung/berlanjut, tapi serabut otot menahan sebagian dari pemendekan kontraksi dan tidak seluruhnya rileks sepenuhnya. Kejadian ini disebut dengan retraksi
b.   Awal persalinan kontraksi terjadi tiap 15-20 menit lama 30 detik. Kontraksi terjadi dengan teratur, berirama dan interval antara kontraksi lebih pendek dan lama kontraksi makin panjang
c.    Pada akhir kala I, kontraksi terjadi 2-34 menit dan berlangsung 50-60 detik kuat.

-       AKTIFITAS UTERUS
a.     Kehamilan menjelang 7 bulan, saat palpasi atau VT terjadi kontraksi yg disebut kontraksi “Braxton Hixs” dg amplitudo 5 mmHg berlangsung sebentar
b.    Seseudah kehamilan 30 mgg, aktifitas rahim lebih kuat dan sering
c.    Kehamilan > 36 mgg, pada awal kala I his timbul > sering dan > kuat (pembukaan 2 cm), Akhir kala I, komtraksi meningkat, sering, teratur, dengan amplitudo 60 mmHg
d.   Pada kala II his efektif, terkoordinasi, simetris, fundal dominant, kuat dg lama 60-90 detik
     e.   Waktu relaksasi kekuatan tonus uterus kurang dari 12 mmHg karena dalam keadaan istirahat 

-    PERUBAHAN AKIBAT HIS

1.  Uterus dan servix
     - Uterus teraba keras dan padat
- Tekanan air ketuban dan tekanan intra uterin naik menyebabkan servix mendatar dan terbuka
2.  Ibu
     - Merasa nyeri karena ischemia rahim dan kontraksi rahim
     - Saat kontraksi nadi dan tekanan darah naik
3.  Janin
     - Pertukaran O2 pada sirkulasi uetroplasentair berkurang, sehimgga menyebabkan hipoksia janin
     - DJJ melambat, kurang jelas
- jika hipoksia lama (tetania kontraksi) terjadi gawat janin (asfiksia, DJJ >160x/menit dan tidak teratur)

-    PEMBAGIAN DAN SIFAT HIS

1.  His pendahuluan
Tidak kuat, tidak teratur, menyebabkan show 
2.  His pembukaan kala I
His pembukaan servix sampai 10 cm
Sifat kuat, teratur dan terasa sakit
3.  His pengeluaran kala II
Kuat, teratur, simetris, terkoordinasi, lama
His untuk mengeluarkan janin
Koordinasi bersama antara otot perut, diafragma, dan ligamentum
4.  His pelepasan uri kala III
Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta
5.  His pengiring kala IV
Kontraksi lemah, sedikit nyeri untuk pengecilan rahim            


-    TENAGA MENGEJAN
a.  Setelah pembukaan lengkap, ketuban pecah, ada tenaga yg mendorong anak keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yg berakibat peninggian tekanan intraabdominal. Tenaga ini sama dg tenaga mengejan waktu BAB tapi lebih kuat
b.  Saat kepala didasar panggul, timbul suatu reflek yg menyebabkan klien menutup glotisnya, mengkoordinasikan otot-otot perutnya dan menekan diafragma kebawah
c.  Tenaga mengejan hanya dapat berhasil bila pembukaan lengkap dan efektif saat kontraksi
d.  Tanpa tenaga mengejan janin tidak akan lahir, misalnya : pada klien yg lumpuh otot-otot perutnya, proses persalinan dg bantuan forcep. Tenaga mengejan juga diperlukan untuk melahirkan plasenta


- Kelainan Kontraksi Otot Rahim

a.    Inertia Uteri, adalah his yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang terbagi menjadi :
- Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah lemah
- Inertia uteri sekunder : His pernah cukup kuat tapi kemudian melemah, Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan, bagian terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah
b.   Inkoordinasi otot rahim
Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam rahim. Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah : Faktor usia penderita relatif tua, Pimpinan persalinan, Karena induksi persalinan dengan oksitosin, Rasa takut dan cemas


PASSAGE
Jalan lahir baik keras/tulang atau lunak
1.   JALAN LAHIR TULANG/KERAS
a. Pintu atas panggul dengan distansia transversalis kanan kiri lebih panjang dari pada muka-belakang
b. Mempunyai bidang tersempit pada spina ischiadica, Ukuran-ukurannya adalah :
-    Distancia Cristarum 28 cm
-    Distancia Spinarum 25 cm
-   Conjungata Vera 11 cm
-   Distancia transversum 13 cm
-   Distancia Oblique 12 cm
c. Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul, seolah-olah berputar sembilan puluh derajat
d. Pintu bawah panggul terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama pada tuber ischii, kedepan dengan ujung symphisis pubis, kebelakang ujung sacrum
e. Jalan lahir depan panjang 4,5 cm sedangkan jalan lahirnya kebelakang panjangnya 12,5 cm
f.  Secara keseluruhan jalan lahir merupakan corong yang melengkung kedepan mempunyai bidang sempit pada spina ischiadika, terjadi perubahan pintu atas panggul lebar kanan kiri menjadi pintu bawah panggul dengan lebar kedepan dan kebelakang yang terdiri dari dua segitiga.
g. Dikatakan CPD jika ditemui :
-  Pada primi : Kepala janin belum turun pada minggu ke-36 yang disebabkan janin terlalu besar, kesempitan panggul, terdapat lilitan tali pusat dan terdapat hidrosefalus.
-  Kelainan letak : letak lintang, letak sungsang
-  Pada multipara kemungkinan kesempitan panggul dapat diduga riwayat persalinan yang buruk dan persalinan dengan tindakan operasi
2.   JALAN LAHIR LUNAK
Kelainan pada jalan lahir lunak dapat terjadi gangguan pembukaan terutama :
a.      Serviks
Serviks yang kaku, Terdapat pada primi tua primer atau sekunder, Serviks yang mengalami banyak cacat perlukaan atau (sikatrik)
Serviks gantung, Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri internum tidak terbuka, Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri eksternum tidak terbuka
Edema serviks, Terutama karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan edema serviks, Serviks dupleks karena kelainan kongenital
b.      Vagina
Kelainan vagina yang dapat mengganggu perjalanan persalinan :
Vagina septum : trans vaginal septum vagina, longitudinal septum vagina
Tumor pada vagina
c.       Himen dan Perineum
Kelainan pada himen imperforata, atau himen elastik pada perineum terjadi kekakuan sehingga memerlukan episiotomi yang luas.

PASSANGER
Kelainan Pertumbuhan Janin & Plasenta
a. Kelainan bentuk dan besar janin : anensefalus, hidrosefalus, janin makrosomia
b. Kelainan pada letak kepala : presentasi puncak, presentasi muka, presentasi dahi dan kelainan oksiput
c.  Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak mengolak, presentasi rangkap ( kepala tangan, kepala kaki, kepala tali pusat )
d. Kepala janin (bayi) merupakan bagian penting dalam proses persalinan dan memiliki ciri sebagai berikut :
-   Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya lahir, maka bagian lainnya lebih mudah lahir
-   Persendian kepala terbentuk kogel, sehingga dapat digerakkan ke segala arah dan memberikan kemungkinan untuk melakukan putaran paksi dalam
-   Letak persendian kepala sedikit kebelakang, sehingga kepala melakukan fleksi untuk putaran paksi dalam

PSIKIS
Psikologis meliputi :,
-       Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
-       Pengalaman bayi sebelumnya
-       Kebiasaan adat
-       Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

PENOLONG
-     Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.
-    Dalam hal ini proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan

KESIMPULAN
5 P sangat menentukan apakah suatu persalinan secara fisik dapat diprediksi akan berjalan lancar atau tidak, meskipun yang paling berperan utama adalah : power, passage, passanger. Tetapi bukan berarti bahwa psykologis ibu hamil dan faktor penolong tidak ikut menentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar